Tuesday 25 December 2012

stay steadfast



»»» Stay on the straight path of Islam
Saturday, February 6, 2010 2:58 PM
I was searching for advices online and I found this on a web. This advices were meant for Muslim students studying in the West. I thought it would be relevant to those who is or will be studying in JC or POLY. Specially for all of you, S509.

BE MINDFUL OF ALLAH SWT:-
- Excel in our observance of Allah SWT in all our dealings.
-Understand that He keeps watch over you, sees you and encompasses all that is of concern to you - wherever you are.
- He knows the treachery of your eyes and all that your heart conceals.
- Strive not to let Allah SWT see you, except that He is pleased with you.
- Do not be unmindful in your observance of Allah SWT otherwise Satan will infiltrate you and you will be overcome by the whispers of your whims and desires.
- Believe that whenever a heart is conscious of Allah's observance, it will never be approached by Satan.
- However, once it departs from Allah's awareness, evil will be attracted to it and it will be inhabited by whims and desires.
- So, consolidate your heart with the observance of Allah and in vigil seek refuge from your surroundings and do not be among the unmindful.

BE STEADFAST IN OBLIGATORY DUTIES:-
- Perform the obligatory duties which Allah has enjoined upon you, at their appointed times. No one draws nearer to Allah with anything more beloved to Him than performing the obligatory duties as stated in the hadith of al-Bukhari. Do not neglect them by relying on performing them at a later time, because you are busy with work or resorting to other excuses for justification. This is a deception of your own self and of your own whims.
- Spend whatever time you can in performing the sunna prayers. Increase your appeal for forgiveness and the praising of Allah SWT.
The Prophet (saw) advised Ali (ra) to continuously dampen his tongue in the remembrance of Allah. Do not abandon that path which leads you to duties and obedience.
- Increase your recitation of the Glorious Quran with understanding and deliberation. It is a healing for the soul and a comfort to the heart. Designate from it a portion to read at the beginning of the day and a portion to read at the end of it, hence the best beginning and the best end.

THE WORLD AND HEREAFTER:-
- In the delights of life and pleasures of the world, you will see that which inclines the heart, impresses the mind, attracts the eye and bewilders those whose spirits are weak. Be aware that in the sight of Allah SWT all these pleasures lead neither to honor nor virtue.
- So do not be amongst those who favor the worldly life over the Hereafter, or amongst those deceived by the outward appearance of things without considering their essence.
Avoid the worldly aspects of these people; do not let it take over your command and deceive you, if you are to be among the successors.


LEADING BY EXAMPLARY:-
- Calling the people through practical examples is far better than calling them through speech. It is far more fruitful and beneficial to use your commendable character, the perferction of yourself and your straight manner to defend and call them to your religion. Do not be apprehended by their stance, because Allah’s aid is with those who are sincere.
- Be positive and do not insult other people’s beliefs instead, elucidate (explain or clarify something) to them their innate goodness and reveal to them our beliefs. By doing so, you will have adequately (sufficiently)

promoted awareness and incentives.

Note: I edited the original one cause it contains sentences such as 'my dear brothers' etc. This was actually some sort of letter to the Muslim students studying in the West by Hassan alBanna.
Labels:

10 things we waste

»»» Ten things we waste
Friday, February 12, 2010 5:23 PM
TEN THINGS WE WASTE:-
(taken from a lesson of Ibn Qayyim al-Jawziyyah)

Our Knowledge: Wasted by not taking action with it.

Our Actions: Wasted by committing them with out sincerity.

Our Wealth: Wasted by using on things that will not bring us benefit. We waste our money, our status, our authority, on things which have no benefit in this life or in akhirah.

Our Hearts: Wasted because they are empty from the love of Allah, and the feeling of longing to go to Him, and a feeling of peace and contentment. In it's place, our hearts are filled with something or someone else.

Our Bodies: Wasted because we don't use them in ibadah and service of Allah

Our Love: Our emotional love is misdirected, not towards Allah, but towards something/someone else.

Our Time: Wasted, not used properly, to compensate for that which has passed, by doing what is righteous to make up for past deeds

Our Intellect: Wasted on things that are not beneficial, that are useless to society and the individual, not in contemplation or reflection.

Our Service: Wasted in service of someone who will not bring us closer to Allah, or benefit in this life.

Our Dhikr: Wasted, because it does not effect us or our hearts.



http://ubanhair.blogspot.ca/2010_02_01_archive.html

Wednesday 5 December 2012

impian kita besar!

Impian kita amat besar. 
Kita mahu menakluk dunia ini dengan Islam
Kita mahu junjung Islam ini agar berdiri memerintah negara kita.

Dengan itu, kita harus lepaskan kesenangan dan kerehatan kita, menuju perjuangan tanpa hentinya.
Kata Imam Ibnu Daqiq:
‘ Mahu tak mahu tubuh kita harus bersusah payah demi berkhidmat pada tugas dan kewajipan.’

Moga kita semua tetap istiqamah di atas jalan ini. Selamanya hingga ke syurga insyaallah

Ukhtikum fillah
Muharikah
Gombak

http://muharikah.com/memaknai-jalan-dakwah-ini/

memaknai jalan ini



http://muharikah.com/memaknai-jalan-dakwah-ini/


Buat adik2 yang amat kucintai yang masih belajar di luar negara,
Bumi malaysia adalah bumi yang amat berbeza dari bumi yang pernah kita kenali dahulu.

Ianya bumi kehidupan sebenar. Ia mempunyai hakikat perjuangan sebenar.
U will struggle in this battle. DEfinitely.

Kalau bukan dari keluarga, kerja, kalau bukan dari kerja, dakwah, kalau bukan dakwah, peribadi.
Period of adjustment adalah period paling mencabar.

DAn rata-rata antum adalah jurusan sains yang kerjanya amat mencabar di Malaysia.
And sadly, di Malaysia, tidak ada yang mengingatkan seperti kita di luar negara. Our family is not anymore our friends. It is our own family yang kita amat struggle utk bentuk bi’ahnya di rumah.

Maka kuatkanlah imanmu kepada Allah.

ikhlaskan niat kamu mengikuti jalan ini hanya kerana Dia. Bukan kerana ukhuwah. Bukan kerana takut ketinggalan.

Rasailah pergantunganmu hanya kepada Dia sahaja.

No matter how much you have others ( ikhwah dan akhwat) to help u, 
you actually have only Allah by your side.

Kehadiran mereka menceriakan hari -hari anda, tapi kekuatan anda,
 solely hanya datang dari Dia.

Ibnu Rejab pernah menyebut:
” BArangsiapa memelihara ketaatan kepada Allah di waktu mudah dan masa kuat, maka Allah akan memelihara kekuatannya di saat tua dan lemah. Ia akan tetap diberi kekuatan pendengaran, penglihatan dan kemampuan berfikir serta kekuatan akal.’.


Alangkah ruginya masa-masa yang berlalu tanpa kita mengenali dakwah.
Ilmu dan kemahuan yang kuat,
adalah rahsia izzah orang muslim
sekaligus kunci keberhasilan mereka mengungguli umat lain
- syair Md Ahmad Ismail al-Muqaddam


Jadilah orang berfikiran besar agar kamu tidak sibuk dengan perkara yang kecil
Berfikirlah siang dan malam bagaimana untuk menyelamatkan diri dan umat ini dari jahiliyah, agar waktu-waktu senggangmu tak dipenuhi dengan nilai yang kecil di sisi Allah dan manusia.

Gunakan waktu keemasan untuk menuntut ilmu secara berterusan tanpe henti. Dan di situ Allah akan temukan kamu dengan kemanisan.

Benar, hidup di malaysia amat hay-wire. Kita jadi hilang arah dan fokus.
Terkadang, perlu lama tafakur sebelum mengorak langkah agar tak tersasar.
DAn di situ, kita hanya ada Allah sebagai tempat bergantung.


Menyantuni mujahadah, merindui sakinah.

Saat rasa menyesal masih bertandang, namun sukar membuang rasa puas dan menyeronokkan. Bersyukurlah! Kita masih dalam kerangka mujahadah.

Teruslah menyantuni hati yang suci, ada kotoran yang sedang mengalir di lembah jiwa, ada racun yang sedang merebak, kita sangka itulah nikmat dan anugerah, kita sangka itulah jawapan istikharah, tapi itulah mujahadah yang semakin menebal yang menuntut hati yang cekal.

Langkah mujahadah langkah yang payah. Tetapi destinasinya sinar yang membahagiakan.

Sesuatu yang didapati dengan susah payah, lebih manis, mahal, berharga, beerti dari sesuatu yang mudah-mudah untuk mendapatkannya.

Sesuatu yang sukar untuk ditinggalkan, apabila berjaya menempuhnya, ia adalah tara iman dan kemanisannya yang semakin bertambah. Kualiti kehambaan, produk khalifah dan ketulusan hati dan ilmu yang tinggi.

Sempurnakanlah kehambaan dengan juang mujahadah ini. Kelak, jihad yang tinggi, agama yang perlu didaulati, dan kalimah ‘Allah’ yang perlu dirajai menuntut insan yang hatinya tabah. Dan berdoalah… agar kitalah orang itu.

Jangan memakaikan topeng halal kepada yang haram, atau ‘boleh’ kepada yang ‘tidak boleh’. Itu tanda mujahadah tidak ada makna lagi dalam diri. Hati sudah dihantui kegelapan, sudah terlalu rosak untuk diubati.

Ambillah masa untuk melihat perubahan itu. Berilah masa untuk melihat hakikat cinta Tuhan yang agung itu. Ajarlah hati untuk menyingkap rahsia hikmah Tuhan. Didiklah diri untuk menyantuni taubat, menyayanginya, membuatkan kita merindui untuk melakukannya berulang kali. Bukan kerana salah yang diulang-ulang, atau fasik yang datang, atau munafik yang merajai diri, tetapi kerana rindu merintih, cintakan pertemuan bersama-Nya.
.
Justeru, taubat dan pertemuan kasih dengan Tuhan ini, hendaknya dilakukan berkali-kali.


Kemana hilangnya Dia? Dia tidak kemana, cuma kita yang menghilangkan diri darinya. Hati kita yang kabur melihat-Nya. Sedangkan Dia sentiasa menunggu kita.

Setapak kita mendekat, sejengkal Dia datang.
Menyantuni mujahadah, merindui jannah sakinah.

sumber : http://hafizulfaiz.com/?p=562

Thursday 15 November 2012

1434H fasa berubah!

Dahulu….
Hijrah adalah satu perkara yang amat sukar. Berpindah ke dunia yang asing, yang  tidak mereka ketahui apakah yang bakal mereka temui di dunia baru itu.

Di waktu itu, Rasulullah bersama 300 lebih sahabatnya mengorak langkah, menuju Madinah, demi satu tujuan semata: menyelamatkan aqidah dan dakwah mereka.
Dari episod ini kita belajar sesuatu yang luar biasa sekali.

Hijrah kerana ALlah, akan mendapat ALlah.
Hirah kerana wanita, akan mendapat wanita.


Daripada Amirul Mukminin Abi Hafs ibn Khattab radhiallahu anhu katanya: Aku telah mendengar Rasulullah sallallahualaihi wa sallam bersabda: “Tiap-tiap amal harus disertai dengan niat. Balasan bagi setiap amal manusia, ialah pahala bagi apa yang diniatkannya. Maka barangsiapa (niat) hijrahnya kerana Allah dan RasulNya, baginya pahala hijrah kerana Allah dan RasulNya. Dan barangsiapa (niat) hijrahnya kerana dunia yang hendak diperolehinya atau kerana perempuan yang hendak dikahwininya, maka (pahala) hijrahnya sesuai dengan niatnya, untuk apa dia hijrah. – Riwayat Dua imam Muhaddisin

Rasulullah sendiri menunjukkan , sebuah hijrah itu, bukanlah sekadar ucapan.
Namun perbuatan.

Hijrah itu adlaah tindakan. Bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Berjaulah.Bermusafir. Bersusah payah menempuh perjalanan yang sukar.

Itulah hijrah.
Ianya buat.
Bukan cakap.

Bukan tulis atas papan putih atau kertas warna warni untuk kita tenung dan lihat.
Tetapi satu keazaman yang akhirnya mendatangkan tindakan.

Itulah tindakan perubahan.

Berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
Berpindah dari satu keadaan kepada keadaan yang lain.

Pada detik berharga hijrah pertama itu jugalah, umat Islam terawal itu melalui fasa baru dalam kehidupan mereka. Fasa perubahan . Fasa mereka harus berbuat sesuatu untuk menyelamatkan aqidah mereka.

Kamu rasa orang Makkah pernah ke keluar pindah negara lain?
Kamu rasa orang Makkah senang ke nak tinggalkan semua harta untuk pergi tempat yang dia tak tahu dan kenal pun?

Dan sebab itulah, apabila dikatakan hijrah, ia bukan satu kata-kata falsafah tahun baru yang asyik diulang-ulang saban tahun. Keazaman yang diperbarui di lidah tapi tak pernah tertahkik/ terpraktik pada amal. Bunga-bunga kata yang indah tapi kosong pada makna.

Kerana hijrah itu adalah satu lonjakan keimanan. Lonjakan untuk selamatkan iman dan hidayah yang Allah kurniakan. Lantaran itulah hijrah itu harus dilaksanakan.

Jika sepanjang tahun 1433 kita rasa futur, kita rasa tak perform, kita rasa banyak buat maksiat, semua benda haywire, maka 1434 adalah fasa untuk kita berubah.

Berhijrah hati dan fizikal.


Bukan berpindah sikap sahaja. Mungkin perlu berpindah negara, berpindah kerjaya,berpindah universiti, berpindah rumah.  Ya, kalau kondisi sebelum ini menurunkan iman dan menggoyahkan taqwa kita maka kita perlu berhijrah! Mungkin selama-lamanya . mungkin sebentar cuma.
Seperti mana yang Rasulullah tunjukkan. 10 tahun sahaja di Madinah membina empayar, membina kekuatan dan membina pembaharuan. Di saat iman sudah kental dan Islam sudah kebal, barulah kembalinya dia pada bumi asal.

Mungkin itulah yang harus kita lakukan. BErpindah sebentara dari tempat asal kita. Berhijrah untuk setahun dua, agar kembalinya kita dalam nafas segar, dan iman penuh kuat di dada. Agar di saat itu, kita boleh merubah keadaan di tempat asal kita.

Mungkin kita down di rumah kita sendiri, mahupun di uni, mahupun di tempat kerja. ataupun di kawasan dakwah kita, kita rasa down sebab suasana dakwah yang begitu merudum sekali.

Then what should we do?

Tidak dapat tidak, kita harus berhijrah. Bukan untuk selama-lamanya. Mungkin sehari dua. Mungkin sebulan dua. Mungkin bertahun2. Hanya supaya aqidah dan iman kita selamat. Supaya di saat kita kembali, kita dapaat lebih berkarya penuh makna.

Ini kerana hijrah itu membuka ufuk baru dan memberi cahaya kepada penglihatan hati dan perasaan.
Lihatlah kepada Nabi S.A.W. Sebuah kerajaan terbentuk selepas hijrah. Peluang -peluang dakwah baru lebih menggiurkan setelah hijrah. Kekayaan dan kekuasaan menjadi milik Islam setelah hijrah.
Begitu juga kita melihat ramai graduan kita yang belajar di luar negara menjadi lebih matang dan terbuka dengan Islam apabila berada di luar negara berbanding malaysia.

Dan kita melihat apabila jauhnya perjalanan seseorang itu, perspektifnya menjadi berbeza dan pandanganya penuh hikmah dan kematangan.

KErana hijrah, pasti membawa perubahan kepada diri dan cara pandang kita.

Hijrah itu, bukan pada slogan indah.
Ianya pada sebuah tindakan.

We have to progress and move from one stage to another. Kita perlu sentisa lebih baik dari satu keadaan dan keadaan yang lain.

Jangan berada di tempat statik anda.
Kerana hijrah itu, sudah menjadi satu keperluan.

Salam Maal Hijrah 1434. Moga membawa kebaikan yang lebih banyak pada tahun ini!
Ukhtikum
muharikah

Wednesday 14 November 2012

karat hati

Hazrat ‘Abdullah bin ‘Umar r.a. meriwayatkan,


Rasulullah s.a.w bersabda,
“Sesungguhnya hati-hati ini akan berkarat sebagaimana besi berkarat apabila terkena air.” Baginda s.a.w ditanya, “Ya Rasulullah, apakah penggilapnya?”
Rasulullah s.a.w bersabda, “Banyak ingatkan maut dan membaca al-Quran.”
(Hadith riwayat Baihaqi)


Excellence of the mukhlisin by Dr Ayman Ewais
3 types of impurities:
1)to observe your own work:think that you’ve done sth good
2)to seek reward four your actions:expect by doing good ppl will appraise/like you
3)to be pleased with your work:(al mu’minun:60),(whoever says he is mukhlis,his sincerity needs sincerity),
11 fruits of sincerity:
1)You get the pleasure of Allah
2)Allah puts your love in the hearts of people(ppl will love you)
3)Allah saves the slaves from hardship in dunya before akhirah
4)you’ll get the rewards even though when you did mistake without intention
5)you’ll get the rewards if there’s something stops you from doing it
6)if you’re sincere you’ll be strong
7)you’ll get the rewards even when you do the habitual work
8)you’ll get the rewards even when you’re not doing it
9)you’ll get endless rewards e.g fasting
10)ikhlas is a skill of work
11)you’ll get barakah in dunya wal akhirah


Sama ada kamu rusa atau singa, itu tidak penting. Apa yang utama ialah kamu harus segera berlari dan terus berlari lebih pantas dari sainganmu.

Iman yang sempurna kepada Allah dan rasulNya amat penting dalam memastikan kita akan terus berada dalam sistem tarbiyah ini.

Cinta yang mendalam sesama ahli usrah juga amat penting...

  1. Pengorbanan yang tulus.
Go forth, whether light or heavy, and strive with your wealth and your lives in the cause of Allah. That is better for you, if you only knew. (41)
Semuanya merupakan kesan apabila kita terus berada dalam sistem tarbiyah.


sumber : http://ahmadfaridwajdi.wordpress.com/

iman dan taqwa

perbezaan diantara Iman dan Islam. Tha'lab mengatakan bahawa :'Iman itu dengan hati, dan Islam itu dengan lidah" [Lisan Al-Arab, 1/142].


perkataan Taqwa (تَقْوَى) bermaksud 'Takut kepada Allah'. Ia berasal dari perkataan wiqaya (وقى) yang membawa erti 'perlindungan, mempertahankan diri'.

buah Iman dan Amal yang dilakukan secara ikhlas kepada Allah swt akan melahirkan Taqwa. 

  • Peringkat Taqwa merupakan satu pencapaian yang tinggi didalam Islam.
    إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

    "Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang yang lebih takwanya di antara kamu" - [Al-Hujurat: 13].

    Drs Sidi Ghazalba pernah membicara tahap-tahap keIslaman seseorang. Beliau membahagikan kepada 5 tahap :

    1. Muslim - Orang Islam
    2. Mukmin - Orang Yang BerIman
    3. Muhsin - Orang yang memperbaiki amalan-amalannya agar berqualiti
    4. Mukhlis - Orang Yang Ikhlas didalam amalan-amalannya
    5. Muttaqi - Orang yang mencapai maqam Taqwa.
  • http://matkomempayar.blogspot.ca/2011/02/beza-antara-iman-dan-taqwa.html

rasa hati transisi akhowat

dalam kesibukan kita menyesuaikan diri dengan transition dalam hidup, ie berkahwin, mempunyai anak, kerjaya, rumah baru, kereta baru, kadang kita jadi 'drained' dengan perjalanan tarbiyah dan dakwah kita. kita jadi 'drained' dengan rasa pada tarbiyah dan dakwah ini. apatah lagi apabila kita diberi mas'uliyah dan kumpulan-kumpulan adik-adik yang dahagakan tarbiyah. mereka-mereka ini meminta hak-hak daripada kita. walaupun mungkin mereka tidaklah mengungkapkannya, tetapi kita merasai perasaan bersalah apabila tidak mentarbiyah mereka sepertimana kita ditarbiyah suatu ketika dahulu. namun kita kurang masa, tenaga dan kadang-kadang wang ringgit untuk diberikan...

sukar kan??

masa kita sudah tidak seperti dulu, sewaktu kita masih bergelar pelajar. waktu itu, tarbiyah dan dakwahlah segalanya. hinggakan kita ketepikan segalanya asalkan dapat 'menyibuk' di program-program yang kadang kalanya tidak memerlukan kita di situ..

tapi kini...

tugas sebagai isteri memanggil kita...
anak-anak murid di sekolah meminta perhatian kita...
baby dalam perut turut sama berpusing-pusing entah berapa darjah menyebabkan langkah kita sedikit lambat, tercungap-cungap dan kelelahan..

kita sudah kurang berlari... di atas trek ini.. itu rasa aku...

kemudiannya pentarbiyahan kita mula mengendur...
daurah-daurah dan katibah-katibah sudah tidak kerap seperti dulu,
dek kekangan-kekangan daripada manusia sekeliling..
kita mula rindu akan zaman-zaman dulu,
sewaktu kita jadi adik
dan kakak sangat baik memikirkan segala perkara untuk kita
mahukan kita lahir jadi daie sebenar
fikrahnya mantap, ibadahnya sahih, etc


hurm...

agaknya kita yang tidak sehebat kakak kan?
kenapa apabila kita pada tahap mereka dari sudut dunia (berkahwin, mpyai anak, kerjaya etc)
kerja dakwah kita tidak setanding mereka...

lemahnya kita kan?

aku leww tu...

aku mahu lakukan sesuatu........
tapi apa dia???


jom jadi macam dulu!!
walaupun suasana memang takkan sama macam dulu..!


mari melangkah! 
ummi abdullah..huhu 


http://qumfaanzir.blogspot.ca/2012/10/nak-jadi-macam-dulu-dulu.html

serikandi kaktus

SERIKANDI KAKTUS!
dia mampu memprotect diri dari anasir yang jahat dengan sifat ketajaman yang ada pada diri. iaitu menjaga diri dari ikhtilat yang tidak syarei. menjauhi perkara2 maksiat yang digariskan. lalu, pasti kaum muslimin takut untuk dekati si serikandi kaktus ini pada perkara yang tidak berkeperluan; yang tidak syarei. mudah-mudahan.
kaktus juga kuat. mampu bertahan lama biarpun tanpa air. beerti si srikandi ini juga harus kuat seperti kaktus. tak kira panas mentari, hujan ribut atau tsunami sekali pun. dia pasti berdiri gagah seperti si kaktus!

http://jundiislam.blogspot.ca/2011/05/si-serikandi-cactus.html

syukur dan sabar

Hai, Aisyah, peliharalah diri engkau.  Ketahuilah bahwa sebahagian besar daripada kaum engkau (kaum wanita) adalah menjadi kayu api di dalam neraka.
Diantara sebab-sebabnya ialah mereka itu :
(a) tidak dapat menahan sabar dalam menghadapi kesakitan (kesusahan), tidak sabar apabila ditimpa musibah
(b) tidak memuji Allah Taala atas kemurahan-Nya, apabila dikurniakankan nikmat dan rahmat tidak bersyukur.
(c) mengkufurkan nikmat; menganggap nikmat bukan dari Allah
(d) membanyakkan kata-kata yang sia-sia, banyak bicara yang tidak bermanfaat.

 sabar itu merupakan sebahagian daripada iman dan Allah tidak akan sekali-kali menguji hamba-hambanya melainkan dengan sesuatu yang mampu untuk dipikulnya.

“Ya Nabi Allah, bagaimana aku tidak bersyukur kepada Alah SWT?. Allah SWT telah memberiku mata supaya aku dapat melihat. Telinga yang dengannya aku dapat mendengar. Allah SWT telah memberiku tangan supaya aku dapat bekerja dan telah memberiku kaki yang dengannya aku dapat berjalan, bagaimana mungkin aku tidak berasa bersyukur.


Beramallah kamu wahai keluarga Daud untuk bersyukur!" Dan sememangnya sedikit sekali di antara hamba-hambaKu yang bersyukur.”
Surah Saba’ (34:13)


Perkara pertama yang disebut dalam hadis tersebut adalah tentang kesabaran. Sememangnya kadangkala sukar bagi kita untuk bersabar tambahan pula apabila terkena musibah yang tidak disangka-sangka seperti dimarahi rakan, gagal mendapat muaddal yang dikehendaki dan kehilangan orang yang tersayang. Nauzubillah. Namun kita seharusnya sentiasa mengingatkan diri bahawa sabar itu merupakan sebahagian daripada iman dan


Selain itu Rasulullah SAW juga menyebut tentang syukur dan nikmat yang datang daripada Allah. Sebenarnya, mana yang lebih susah? Bersyukur ataupun bersabar. Jika kita lihat dengan sekali imbas pastinya ramai yang berkata bersabar. Namun betulkah bahawa bersabar itu jauh lebih sukar daripada bersyukur? Mari kita sama-sama menghayati kisah ini. Kisah ini berlaku semasa zaman Nabi Musa AS.

Pada suatu hari, datang seorang miskin kepada Nabi Musa AS. Dia meminta supaya Nabi Musa memohon kepada Allah agar dijadikan dirinya seorang yang kaya. Nabi Allah itu lantas memintanya bersyukur. Si miskin itu menjawab,
“Bagaimana aku mahu banyak bersyukur, sedangkan aku jarang dapat makan, dan pakaian yang aku pakai pun hanyalah sepasang sahaja.“.Dia pun berlalu pergi.

Kemudian datang pula seorang kaya kepada Nabi Musa. Sebaliknya pula, dia meminta untuk menjadi seorang yang miskin kerana berasa terganggu dengan kekayaannya itu. Nabi Musa memintanya supaya tidak bersyukur kepada Allah. Lantas dia menjawab.
“Ya Nabi Allah, bagaimana aku tidak bersyukur kepada Alah SWT?. Allah SWT telah memberiku mata supaya aku dapat melihat. Telinga yang dengannya aku dapat mendengar. Allah SWT telah memberiku tangan supaya aku dapat bekerja dan telah memberiku kaki yang dengannya aku dapat berjalan, bagaimana mungkin aku tidak berasa bersyukur.”Si kaya itu pulang ke rumah.

Dengan izin Allah lelaki yang kaya itu bertambah kaya dan yang miskin bertambah kemiskinannya. Kisah ini menunjukkan betapa sukarnya untuk seseorang itu bersyukur dengan nikmat kurniaan Allah. Allah berfirman  yang bermaksud:
“Golongan jin itu membuat untuk Nabi Sulaiman apa yang ia kehendaki dari bangunan-bangunan yang tinggi, dan patung-patung, dan pinggan-pinggan hidangan yang besar seperti kolam, serta periuk-periuk besar yang tetap di atas tukunya. (Setelah itu Kami perintahkan): "Beramallah kamu wahai keluarga Daud untuk bersyukur!" Dan sememangnya sedikit sekali di antara hamba-hambaKu yang bersyukur.”
Surah Saba’ (34:13)

Allah juga berfirman yang bermaksud:
“Dan (ingatlah) ketika Tuhan kamu memberitahu: "Demi sesungguhnya! Jika kamu bersyukur nescaya Aku akan tambahi (nikmatKu) kepada kamu, dan demi sesungguhnya, jika kamu kufur ingkar sesungguhnya azabKu amatlah keras".
Surah Ibrahim (14:7)
Cara untuk kita bersyukur bukanlah sekadar mengucapkan Alhamdulillah tetapi ianya lebih daripada itu. Nikmat yang diperoleh hendaklah digunakan pada cara dan jalan yang betul seperti beribadah, mengamalkan yang makruf dan meninggalkan yang mungkar. Ujian datang kepada kita silih berganti namun nikmat yang Allah kurniaakan sentiasa diperoleh. Sebagai contoh, nikmat oksigen yang amat kita perlukan untuk meneruskan kehidupan. Setiap saat kita menghirup oksigen, namun setiap sata jugakah kita memanjatkan rasa syukur kita kepada Allah?

bersyukur itu sememangnya lebih sukar berbanding bersabar yang hanya melibatkan perasaan dan bukannya kerja atau tanggungjawab. Semoga kita termasuk dalam golongan yang sedikit itu iaitu golongan yang bersyukur. Sesungguhnya segala nikmat yang diperoleh datangnya daripada Allah dan tidak seharusnya kita kufur akan nikmat tersebut.

 
perempuan seringkali dikaitkan dengan sikap yang suka bercakap. Namun semua itu haruslah dielakkan. 

Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhirat, hendaklah berkata baik atau diam; barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhirat, hendaklah menghormati jiran tetangganya; dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhirat, hendaklah menghormati tetamunya.( HR al-Bukhari dan Muslim )
 Semoga kita dapat sama-sama memperbaiki diri dan bergerak ke arah menjadi seorang muslimah  yang lebih baik dan diredhai Allah. InsyaAllah. =)


sumber : http://www.permaijordan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=98:a-moment-with-iman&catid=56:program&Itemid=88&fontstyle=f-smaller

Monday 29 October 2012

don't wait!

(1) Iwani Khalid


Never wait for others to be kind to us before we are, be it at home or elsewhere
Acts of kindness will always return to us in a greater way!

In fact if each individual excels in kindness we will be surrounded by the most wonderful people living in the ideal home or society.

Never wait for others to be kind to us before we are, be it at home or elsewhere.

Let US start the trend! The reward will be felt almost immediately.

Above that we will be recompensed in an even better way in the hereafter

NASI & LEMAK: DAKWAH ATAU AKHWAT?

NASI & LEMAK: DAKWAH ATAU AKHWAT?

Kita bukan orang biasa-biasa. Kita bernafas dengan oksigen dakwah. Kita hidup hanya kerana mencari redha Allah. Tidak semua tempat. Tidak semua masa hubungan ini dibolehkan. Ada batas-batasnya tersendiri kerana Allah nak jaga kita. Kerana Allah sangat sayang kita.

Jagalah hatimu. Dan aku akan jaga hatiku.

KISAH BANI ISRAEL

Pedoman - Teladan dari Kisah Bani Israel

ilahi
anta jihadi

kareemun anta wahab

finding my way home

allahumma anta salam
wa minka salam

ilahi
anta jihadi

every day is a struggle
help me get up and walk
O Lord ..



sifat2 buruk israel
- degil
- keras hato
- tak mo terima hakikat

peribadi tercela
- lemah imn
- mudah terpedya
-cerewet
- suka berdolak dalih
- banyak soal jawab
- lemah semangat!

larangan dari turun tangkap ikat hari sbtu
- utk hormati hari besar

"Andai Islam Seperti Sebuah Bangunan Usang Yang Hampir Roboh, Maka Akanku Berjalan Ke Seluruh Dunia Mencari Jiwa-Jiwa Muda. Aku Tidak Ingin Mengutip Dengan Ramai Bilangan Mereka, Tapi Aku Inginkan Hati-Hati Yang Ikhlas Untuk Membantuku Dan Bersama Membina Kembali Bangunan Usang Itu Menjadi Sebuah Bangunan Yang Tersergam Indah.."-HAB

Dh|ya-ulkahf| Arts: SAB

"Andai Islam Seperti Sebuah Bangunan Usang Yang Hampir Roboh, Maka Akanku Berjalan Ke Seluruh Dunia Mencari Jiwa-Jiwa Muda. Aku Tidak Ingin Mengutip Dengan Ramai Bilangan Mereka, Tapi Aku Inginkan Hati-Hati Yang Ikhlas Untuk Membantuku Dan Bersama Membina Kembali Bangunan Usang Itu Menjadi Sebuah Bangunan Yang Tersergam Indah.."-HAB

IT'S JUST ANOTHER DAY

NASI & LEMAK: IT'S JUST ANOTHER DAY

Many years ago, our father Ibrahim (AS) made a choice. He loved his son. But He loved God more. The commandment came to sacrifice his son. But it wasn’t his son that was slaughtered. It was his attachment to anything that could compete with his love for God. So let us ask ourselves in these beautiful days of sacrifice

which attachments do we need to slaughter?

Sunday 28 October 2012

Restaurateur Q & A

Restaurateur Q & A

Restaurateur Q & A

The hall will have an additional 60 – 70 seats and we can expect to have birthdays, engagement parties, bridal showers, and student graduating parties there.

Mohammed Azhar,
Pak Centre Halal Restaurant,
Scarborough, Ontario

By Gary Lipovetsky, President of MenuPalace.com

There is much to be said for the family-owned restaurant. Whether it’s the years of familiarity that just seems to pour into every tasty dish, or the mere fact that tradition somehow plays a more pivotal role when it comes to kin: a good ol’ family restaurant just can’t seem to be beat. Such is the case with Mohammed Azhar and his parents, brothers and extended family members who’ve helped take Pak Centre Halal Restaurant from its humble beginnings to its new, modern heights. 

MP: How did you get involved in the restaurant business?

MA: We actually started out in a small 10 x 10 stall in the Downsview Flea Market, selling our food in a stall. It was a great experience and we did really well, so after a couple of years we decided to do something different, and moved the business to a small take out restaurant on Midland Avenue in Scarborough. We gained a lot of loyal customers there and the great response pushed us to take the risk and open up Pak Centre Halal Restaurant. We’ve been open now for about a year and half.

to free and to be free

to free and to be free

of mutarabbi. 

Tertarik dengan sedikit kata-kata pakcik Osland.
Manipulation is a very inefficient way of managing motivation because it requires that you as a manager maintain control of the carrot and stick.
Huhu sangat betul. And as an effect, kena fikir dan plan macam mana nak motivate, on a day-to-day basis.

No wonderlah punya banyak ayat makiyyah, semuanya pasal kenalkan Allah, semuanya berciri ukhrawi, dan semuanya mengingatkan tentang motivasi terbesar, yakni yaumuttaghabun! hari yang semua orang akan claim dari semua orang hak dan pahala.

sebab Allah nak pastikan, yang tertanam di hati, yang menggerakkan amal, adalah motivasi yang sebenar. bukan sebab terpsycho dengan satu kisah abu dzar. bukan sebab termanipulate dengan satu kisah ka'ab bin malik, dan sebagainya.

harus suci murni, termotivasi kerana Allah semata.

kalau tak akan sangat lelah, bagai tukul dan paku, sekali ketuk sekali masuk.  

dan di kala sangat lelah, ingat, bukan salah sesiapa, bukan silap teknikal mana-mana, tapi muhasabah hubungan kita dengan Allah.

Allah je yang boleh bagi.

12 Things You Should Know for Sure

12 Things You Should Know for Sure: "when you know better, you do better."

'via Blog this'

maybe I should do a travelogue!

(42) Muhammad Aiman Azlan: ""Inilah pelajaran berharga yang saya pelajari di Turki. Soal komunikasi dan perhubungan, tidaklah bergantung sepenuhnya kepada persoalan bahasa. Hubungan dalam ukhuwah akan berjaya atau gagal, bukan pada sejauh mana kita menguasai bahasa semata, malah ia bergantung kepada kemahuan hati. Jika hati mahu berukhuwah, soal bahasa menjadi kecil. Sepuluh patah perkataan, sudah cukup untuk membutirkan mesra dan rasa bersaudara. Didiklah hati agar mahu bersaudara, bentuklah diri agar menjadi kawan, nescaya saudara akan bertambah, kawan akan datang berukhuwah. Jadilah kawan, tak perlu mencari-cari kawan.

...

Apa yang mengikat hati kami adalah rasa mahu berkongsi tujuan hidup. Hidup sebagai hamba, yang saling mengasihi kerana Allah, bertemu dan berpisah kerana-Nya. Sesungguhnya bersaudara kerana Allah memang indah. Bertemu tidak jemu, berpisah tidak gelisah."

[Petikan daripada buku "Secangkir Teh Pengubat Letih" oleh Ustaz Hasrizal Abdul Jamil, m/s 212-213]"

'via Blog this'

Fav part

(42) Muhammad Aiman Azlan: ""Apa yang berlaku kepada dirimu, tidaklah sepenting apa yang berlaku dalam dirimu.

Ujian yang datang, seperti tiupan angin yang tidak boleh ditentu. Namun, bagaimanakah kita menyambut ujian itu, bagaimanakah kita menafsirkannya, adalah layar perahu yang kita kawal. Arah angin tidak boleh ditentu, namun layar perahu boleh dipandu. Mahu menyambut realiti kehidupan secara positif atau negatif, anda pilih sendiri.

Mukmin menafsirkan kesusahan dan kesenangan, kedua-duanya adalah pelajaran daripada Allah.

Tafsirkanlah setiap liku hidup ini sebagai bahasa Tuhan mengajar insan.

'Dialah yang telah menjadikan mati dan hidup (kamu) sebagai ujian untuk menzahirkan siapakah antara kamu yang lebih baik amalnya; dan Dia Maha Kuasa (membalas amal kamu), lagi Maha Pengampun, (bagi orang-orang yang bertaubat).' (al-Mulk: 2)"

[Petikan daripada buku "Secangkir Teh Pengubat Letih" oleh Ustaz Hasrizal Abdul Jamil, m/s 205 - 206]"

'via Blog this'

Tuesday 23 October 2012

sweet birthday letter


Life: 20 and Counting


A letter to thyself

Dear future Izhar,

Life is never easy. It's confusing, challenging and part of the way, there is a series of insecurity, pain, and sometimes jovial. On your journey, you'll encounter many things. But before you can continue your steps, always remember your sole purpose of your existence.

Tidak aku ciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk beribadah kepada-Ku 

[Adz-Dzariyat, 51: 56]

Put God on top of anything for once you have Allah by your side, you don't need anything else. Your deen is your priority. In search of thyself, is to know your Creator. And in search of barakah, is to follow His guidance. Years ahead, you'll be walking alone and for that reason, you need a stronger heart. As you need to eat to fill your stomach and to gain energy, the food for soul are patience and gratefulness.

A wise and pious man always gets benefits whether in time of good or bad. He who endures problems with patience and cherishes comfort with gratefulness.

Many more years to come, you'll be walking on the path you chose. Never regret once you made a choice but also, be cautious every time you have to decide. Don't make decision when you're angry. Once it's decided, put your best into everything you do and let God do the rest. Never give up. Hope doesn't last without prayers, and prayers are meaningless without efforts.

Don't hold your tears. A man's tear is as powerful as a woman's. To cry doesn't mean you're weak. It's to let you know your potential. Cry when you need to cry, and laugh when you need to laugh. You'll also meet many people that come and go in you life. Never judge unless you've been in their shoes and experience the same thing.

Everyone is struggling to fight their own battle. So have heart - Nadia Ashari
Among those you meet, be sure to know who is friend and who is foe. Take care of your good friends as they are jewels in life. Nowadays, it's hard to find a friend that's always there for you especially in time of need. Cheer your friendships and repay their kindness. Remember the time they all came sitting next to you when you were sick? They didn't utter a word, just sat there and read comics but they were there when you need them.

Be careful of your foes, but always forgive them. A strong man is not someone who can lift 100 kg of stone, but the one who can control himself when in anger and the one that is forgiving.

Who spend (in the cause of Allah) during ease and hardship and who restrain anger and who pardon the people - and Allah loves the doers of good;
[Al-Imran, 3: 134]

Family. Be a good man that loves his family the most. Treat your father and mother the way they treated you. Take care of their welfare when they grow old. Express your gratitude to them, ask for their forgiveness, pray for their prosperity in this world and the Hereafter. Make them feel your love and always make them proud. Make dua for them everyday in your prayer. That's the best thing you can do.

And We have enjoined upon man (care) for his parents....
[Al-Luqman, 31: 14]

The same goes to your siblings. I know you guys fight a lot but that's just how siblings express their love to each other. Remember all the happy faces when all of us gather during holidays, during Raya, and the precious moment you've shared together. No one understand you best like your own family.


Don't live in the past. Learn from them. There are many lessons for you take from every single thing that happened in your life. Keep you head held high. Be confident but don't lose that crazy attitude of yours. Every group needs a clumsy guy that can crack a joke and makes them laugh sometimes.

Be calm in whatever situations. Don't be a lazy bump and a sleepy head. I mean, reduce it to a minimum level. Procrastinate when you feel like doing so. Sometimes, you need to take a break from everything but not too often. Or else, it'll become cancer :)

Love equally. Love is subjective and tougher than calculus. You've been there and you know you're not ready. But when you are, I'm sure you'll meet someone special like no other. And she just suits you best. Everything will be worth the wait, and in the meantime, never lose hope and keep praying. Be honest to her, be loyal to her. Because in the next phase of your life, she'll be the one that provides support to you, lend her ears to your stories, share your heart and love, and a hug from her will make every sickness and worry disappear.


Bila lafaz cinta itu halal, memang lain rasanya - Aiman Azlan

Keep dreaming. You know what you want to achieve. You've been in the bathroom for more than 30 minutes thinking what to do next year. Dream is not something to be laughed at. Now you know your goals, pursue them with courage. Like every pain makes muscle grows stronger, fear makes you braver. Don't afraid of trying and falling down. Be motivated. If everyone else can do it, why not you?

Be yourself. Be Khairul Izhar. Live to that name, and make your life awesome.

Happy 20th Birthday

Another year older, another year wiser.

And when you turn 21, write another letter to Mr. 22. Keep the tradition going because

People often say that motivation doesn't last. Neither does bathing. That's why we recommended it daily 
-Zig Ziglar-
Err, in our case, it's yearly :)
Sincerely,
Present Izhar, or should I say Past Izhar?
http://paperjetplane.blogspot.ca/2011/12/life-20-and-counting_31.html

start sweet end



Start the day with something sweet and end it with something sweeter
 
 
http://paperjetplane.blogspot.ca/2011/10/life-morning-alarm-clock.html

cool light


I searched for light in vain, every night it became a nightmare, but one thing I learnt, a crucial knowledge, is never to lose hope.

I kept praying, at the same still struggling to fight the doubts and worries that resided in my heart, I lost. I tried to regain strength, I did but the battle was already over. And what's left, was to decide on my next path. So I did. Honestly, I wish to keep all my memories of 2011 in a Pandora's Box where only time has the key to open it.

But that's just pathetic. Compared to others, this is nothing I guess. Everyone has their own fights, everyone feels the same occasionally, and this time, unfortunately, I was chosen. It's better to be this early, I need to learn the lesson anyway. God has His own plan, and for sure, I'll gain benefits out of it sometime in the future.

There are more to these, and I tell true story. But only a part of it. People, often drive by curiosity, but not a helping hand. And that's why I chose to be silent. Silence is not the best solution, until I found a way, I'll keep it this way. And I'm sorry for all the mistakes and sins. For I'm also a normal human being.
I already have the end in mind. God willing, I'll be packing my stuffs once again, to leave for another terminal and set foot on a new journey. I'm trying to learn to see things differently, judging things based on a new perspective, and perhaps this is the time to improvise, fixing things that needed to be fixed, before setting sail again.
And if that came true, maybe I'll see the world clearer than once I did.

Cheers to a year of friendship, learning, love and living. And what's great to be born on the last day of the year, you're able to reflects on many things in the past and a new resolution for next year.

Probably too early, but

Happy New Year 2012
 
http://paperjetplane.blogspot.ca/2011/12/life-hello-2012-goodbye-2011.html
 
Anonymous said...
well written!i hope i could write one like this..
izhar kasim said...
Thanks. It's just an expression of feeling :)
 

self-reflection

Judging others is easier as we are not placed in the same boat as them, thus we don't experience what they have gone through, putting us in a stable state of mind and we are able to evaluate everything without any mental disturbance although there is a flaw as we may have pursue such action according to our own knowledge, experience and belief which may not coincide with that targeted people.
Factuality, self-reflection is not as easy as we thought. Separating one's mind into two, and to hope one portion is capable of judging the other half, seeing through our problem and finding a solution are not realistic. The potential we see in ourselves is somewhat inadequate and insufficient. But in reality, it is needed and it does make sense.
By the time we try to do a self-reflection, we may not have come to a conclusion. To improvise when we lack in knowledge and common sense, we decide impromptu to just continue what we are doing as when matter involves emotional-attachment and wrong reasons, it's hard to perceive things as a whole. Self-reflection requires seeing yourself as a totally different entity, and to inspect every part of that entity as a whole in term of physical, emotional and spiritual aspects.
 
 
The meaning of life is to give life a meaning. So what's your raison d'etre?
 
 
 http://paperjetplane.blogspot.ca/2012/09/how.html

we are human. we are living.

The novel was amazing. The story, mind blowing.  

“To choose doubt as a philosophy of life is akin to choosing immobility as a means of transportation.” - Yann Martel, Life of Pi

p/s: You know, when you read a book, you kinda feel yourself as the main character. You feel what they feel, you thought what they thought, and the journey seems similar. Maybe, because we are human. Maybe, because we are living. 

http://paperjetplane.blogspot.ca/2012/09/vid-life-of-pi.html

cara pandang

pandang masalah kita sebagai satu cabaran untuk mencabar kelemahan diri sendiri. Keluar dari ketakutan yang sudah menjadi keselesaan diri, minda kita dan memulakan hidup baru dari satu titik permulaan yang keliru.

p/s: the best way out is to walk through it

source: satu fikir


Ketika baginda dilahirkan, baginda tidak dapat pernah merasa kasih sayang seorang bapa, Abdullah. Pada umur kanak-kanak, baginda kehilangan lagi kasih sayang seorang ibu, Aminah. Nasib baik ada datuk, Abdul Mutalib dan bapa saudara, Abu Talib yang penyayang. Tidak lama selepas itu, datuk kesayangan pula pergi lenyap dari hidup baginda.  Tinggallah baginda bersama-sama bapa saudaranya sehingga ditemukan jodoh oleh Allah dengan seorang perempuan hebat, Khadijah. Tetapi kegembiraan itu tidak berpanjangan apabila isteri tercinta lebih awal pergi menghadap Ilahi dan sekitar masa yang sama, bapa saudara tersayang juga pergi tanpa pernah mengucapkan syahadah.

Hebat. Sungguh hebat dugaan yang Allah berikan kepada kekasihNya. Untuk apakah dugaan-dugaan sebegini diberikan.? Jelas untuk mengajar baginda supaya tidak meletakkan kebergantungan kepada manusia yang baginda sayangi. Sebab itu orang tersayang baginda diambil Allah silih berganti. Ia mengajar baginda untuk meletakkan pengharapan hanya padaNya. Sebab itu juga, hati baginda menjadi kuat. Menjadi sangat kuat melalui hikmah-hikmah sebegini.

Justeru (justeru gittew :p) untuk menjadi kuat seperti baginda, ayuh kita belajar untuk redha dalam setiap kehilangan dan memandang kepada hikmah dalam setiap dugaan.  Dan sentiasa remind diri, kebergantunganku 100% hanyalah kepada Allah. Annyong.!

http://farahinlee.blogspot.ca/2012/10/kebergantunganku.html

 

rabbaniyah 10 Zulhijjah. Let's marathonn!!!

  1. berjihad dengan harta dan jiwanya, ia memperoleh syahadah dan hartanya habis, tidak tersisa sedikitpun darinya
  2. Umat Islam sekarang ini melewati hari-hari baru
  3. mewajibkan kita untuk menguatkan Rabbaniyah dan hubungan yang intens dengan Allah
  4. untuk meraih pertolongan dan supports dari Allah secara berterusan
  5. kita PERLU
    1. tambahan taqarrub pada Allah,
    2. meminta pertolongan kepada-Nya,
    3. merendah diri di hadapan-Nya karena Allah Dzat Pemberi pertolongan
    4. menghadap kepada-Nya dengan sepenuh hati dan anggota tubuh kita


  1. Kita beribadah
    kepada Pencipta kita dengan Rabbaniyah
surat Al-Hajj:41.


 "orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka "
  1. mendirikan sembahyang,
  2. menunaikan zakat,
  3. menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan
  4. kepada Allah-lah kembali segala urusan.”


HIDUPKAN 10 Zulhijjah!

  1. hendaknya kembali mendekat kepada Allah dengan taubatan nashuha dan mensucikan hati.
  2. berusaha untuk shalat berjama’ah tepat waktu di masjid pada hari-hari ini
  3. kemudian menjaga shalat sunnah qabliyah dan bakdiyah 12 rakaat

Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw.:
“Tidaklah seorang muslim berangkat ke masjid untuk shalat dan dzikir, kecuali Allah akan merindukannya sebagaimana kerinduan orang yang lama tidak berjumpa kemudian ia kembali menemuinya.” HR. Ibnu Majah
  • menjaga shalat nawafil harian, terutama shalat Dhuha, Witir dan Qiyamullail
    • “Siapa yang memusuhi kekasih-Ku, maka Aku menyatakan perang kepadanya. Dan tiada mendekat kepada-Ku seorang hamba-Ku dengan sesuatu yang lebih Ku sukai daripada menjalankan kewajibannya, dan hamba-Ku senantiasa mendekat kepada-Ku dengan melakukan sunnat-sunnat, sehingga Ku sukai. Maka apabila Aku telah kasih padanya, Akulah yang menjadi pendengarannya dan penglihatannya, dan sebagai tangan yang digunakannya dan kaki yang dijalankannya, dan apabila ia memohon kepada-Ku pasti Ku-kabulkan, dan jika berlindung kepada-Ku pasti kulindungi.” HR Bukhari
  • khotmul Qur’an dengan membacanya minimal satu kali pada 10 hari Dzulhijjah, artinya satu hari tiga juz.
  • berpuasa pada hari-hari tersebut sesuai kemampuan kita, minimal hari Senin, Kamis dan hari Arafah. Siapa yang dikehendaki Allah shaum semuanya dengan sungguh-sungguh, maka pahalanya menjadi kewajiban bagi Allah atasnya, dan itu merupakan keutamaan dari Allah yang diberikan kepadanya.

  1. berupaya untuk senantiasa berdzikir dan berdoa pada hari-hari ini, terutama dzikir pagi dan petang, berusaha dzikir kondisi tertentu, do’a khutmul Qur’an, dzikir mutlak (minimal 1000 perhari) seperti istighfar, tasbih, tahmid, tahlil, takbir dan memperbanyak shalawat atas nabi saw.
  2. menghadirkan kewajiban haji di hatinya, merasakan manasik haji dan syi’ar-syi’ar lainnya seakan-akan ia bersama mereka. Merasakan makna pengorbanan, pengabdian dan keta’atan.
  3. semangat dalam berdo’a pada hari-hari ini
  4. memperhatikan waktu-waktu mustajab
    1. setelah shalat, ketika sujud, ketika ifthor, sahur.
    2. Jangan lupakan do’a untuk kemenangan dan kemajuan umat Islam keseluruhan,
    3. terutama saudara-saudara kita di Suriah, Palestina, Burma dan negara-negara minoritas Muslim agar
    4. kezhaliman diangkat dari mereka dan dijauhkan dari bencana
    5. infaq fi sabilillah, terutama sadaqah rahasia, karenanya bisa memadamkan kemarahan Tuhan.
    6. berusaha untuk ibadah di Masjid.
    7. berdiam diri antara waktu fajar sampai matahari terbit, minimal dua kali pada hari-hari ini

“Siapa yang shalat shubuh berjamaah kemudian duduk mengingat Allah hingga matahari terbit kemudian shalat sebanyak dua rakaat, maka untuknya pahala sebagaimana pahala haji dan umrah yang sempurna, sempurna dan sempurna” HR. Tirmidzi

  • menghidupkan sunnah berkorban, berazam untuk melaksanakannya dikarenakan fadhilah dan pahala yang besar
  • hendaknya seorang muslim menganjurkan keluarganya; istri dan anak-anaknya untuk menyambut jamuan Allah swt ini, membantu mereka untuk melaksanakan kebaikan dan keta’atan pada hari-hari ini, sehingga Rabbaniyah hidup di rumah kita.
  • hendaknya setiap muslim berusaha melaksanakan taujihat dan pesan-pesan ini di lingkungannya bersama teman-temannya, dengan tetangganya dan menganjurkan mereka melaksanakannya,
  • “Siapa yang menunjukan kebaikan baginya pahala persis seperti orang yang melakukannya” sehingga manfaatnya meluas dan suasana keta’atan melingkupi semua umat Islam.



source :  http://muharikah.com/rabbaniyah-di-10-hari-bulan-dzulhijjah/



 

---

from kak azzah' page.

FAITH without OBEDIENCE is a MEANINGLESS.
OBEDIENCE without FAITH is mere rituals and may lead to hypocrisy.

together, FAITH + OBEDIENCE must lead to Righteousness with IHSAN.

IHSAN = Focus on INTENTION to sincerely serve Allah.
3 aspects that will DEFINE TRUE SUBMISSION to ALLAH!

iman

- belief
- faith
- conviction

amal
- submission
- obedience
- practice

ihsan
- best or righteous conduct.




AlhamdulilLah, a beautiful reminder :)
Shaykh Hamza Yusuf:

"All the roads lead to death, but only one of them leads to a good death, and that's the road of Ihsaan - of being a beautifier, being somebody that makes the world a better place than you found it. That when you leave the world, the world was better for having you in it. And this is the ultimate criterion of a human being."

Like · ·

  • 5 people like this.